Perbaiki bus demi kenyamanan penumpang

Menjelang libur akhir tahun, momen ini tentu saja dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk berlibur. Dari sekian banyak pilihan transportasi yang ada, kehadiran bus mungkin menjadi pilihan terakhir bagi kebanyakan orang. Bus sudah kehilangan kepopulerannya dalam memudahkan mobilitas warga. Warga lebih cenderung untuk menggunakan pesawat,kereta, bahkan kendaraan pribadi.

Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Giwangan, Bekti Zunanta menuturkan bahwa presentase penurunan penumpang pada stasiun Giwangan mencapai ada di kisaran 1-2%. Ia juga memperkirakan selama libur tahun baru jumlah penumpang untuk jumlah bus 1.420 ada di kisaran dua puluh ribu penumpang. Biasanya jumlah penumpang selama libur akhir tahun mencapai angka dua puluh dua ribu penumpang dengan jumlah bus 1.520. Ia juga menambahkan penurunan jumlah penumpang terjadi lima tahun belakangan yang mengalami penurunan hingga 10%.

Sebenarnya ada banyak factor yang mempengaruhi menurunnya penumpang bus di DIY terutama di stasiun Giwangan. Seperti factor yang biasa terjadi yaitu kurang efektif dan efisiennya jika menaiki bus dalam segi waktu perjalanan. Jika dalam kondisi lalu lintas yang padat, bus cenderung untuk terjebak lalu lintas dan memakan waktu perjalanan yang lama dan melelahkan. Berbeda cerita jika menaiki moda transportasi yang lain seperti pesawat dan kereta yang mengutamakan efisiensi dalam segi waktu, penumpang tidak akan merasakan macet dan masalah lalu lintas lainnya. Dilain sisi ada pula warga yang lebih memilih kendaraan pribadi untuk transportasi dikarenakan biaya yang murah,efisien dan lebih simple.

Karena adanya penurunan minat warga untuk menaiki bus pada libur akhir tahun yang cukup signifikan, Dishub DIY tentu saja memutar otak untuk mengatasi hal tersebut seperti memberikan harga tiket akhir tahun yang sama seperti tiket hari-hari biasa. Namun upaya tersebut mungkin belum sepenuhnya dirasa cukup untuk menarik minat warga DIY untuk menggunakan bus pada libur akhir tahun mendatang karena masih banyak warga yang cenderung menggunakan moda transportasi lain.

Atas permasalahan yang ada, upaya-upaya yang mungkin dapat dilakukan untuk meningkatkan minat warga untuk memilih bus sebagai alat transportasi dikala libur akhir tahun maupun di hari biasa yaitu meningkatkan dan kualitas pelayanan bus dari segi fasilitas. Fasilitas bus yang dimaksud yaitu  seperti perbaikan AC bus, tempat duduk penumpang yang bersih hingga kondisi mesin bus yang bagus. Hal ini tentu menjadi pemicu minat warga untuk menaiki bus karena adanya layanan yang bagus untuk menjadi jaminan kenyamanan dan keamanan penumpang selama berkendara.

Selain permasalahan diatas, keterbatasan rute bus juga masuk kedalam salah satu factor penyebab menurunnya penumpang bus di daerah DIY. Terminal Giwangan saat ini diperkirakan hanya memiliki 22 rute perjalanan yang sudah mencakup wilayah luar Jawa. Tentu saja keterbatasan rute berdampak pada menurunnya jumlah penumpang yang menyebabkan mereka sekali lagi memilih transportasi lain yang memiliki rute yang lebih beragam dan memilih kendaraan pribadi yang dapat dikendarai sesuka hati,

Namun, dengan adanya solusi-solusi untuk mengatasi permasalahan menurunnya minat penumpang bus, tentu saja tak mungkin dapat terwujud dalam waktu yang singkat. Semua itu membutuhkan waktu dan memakan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu kita sebagai warga sudah seharusnya dapat memberikan partisipasi yang dapat menuju kepada Jogja yang lebih baik.

 

Ditulis oleh: Hasdiana Safitri

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UNY

Dimuat di koran Harian Jogja