Santri Ditantang Bikin Konten Digital Berkualitas

Minat pengguna Internet Indonesia dalam mengonsumsi konten digital bertema agama menjadi peluang bagi para santri untuk turut andil menjadi konten kreator yang berkualitas.

Hal tersebut diungkapkan dalam Workshop dan Sosialisasi Komunikasi Digital yang dilakukan Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta di Pondok Pesantren Alquran Al Amin Grendeng, Purwokerto, Rabu (25/5). Dalam kegiatan ini para santri mendapatkan materi sekaligus aktif berdiskusi mengenai berbagai topik seputar tren komunikasi di era digital.

Ketua Jurusan ilmu Komunikasi UNY Pratiwi Wahyu Widiarti mengatakan, program ini adalah program tahunan rutin yang diadakan sebagai pelaksanaan program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM). Tahun ini santri Pondok Pesantren Alquran Al Amin Grendeng Purwokerto menjadi khalayak target.

Pratiwi menjelaskan, para santri yang belajar agama di pesantren memiliki bekal ilmu agama yang kuat dan baik. Potensi itu menurutnya layak untuk disebarkan ke masyarakat secara lebih luas. apalagi saat ini minat masyarkat Indonesia akan konten bernuansa agama dan reliji begitu tinggi.

"Pengetahuan yang mereka kemas menajdi konten yang menarik akan menjadi salah satu upaya dakwah sekaligus cara untuk membanjiri Internet dengan konten positif," kata Pratiwi.

Pemilihan pondok pesantren Al Amin Grendeng sebagai mitra menurutnya dilakukan karena santri di pondok pesantren ini adalah para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di purwokerto. Sebagai santri yang sudah menginjak usia dewasa, mereka memiliki perkembangan mental dan emosional yang sudah matang sehingga mampu lebih bijak dalam mengelola informasi, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk disampaikan kepada orang lain.

Pengasuh Pondok Pesantren Alquran Al Amin Grendeng Syafiq Muqqoffi mengatakan pondok pesantrennya memang mempersiapkan santri untuk mampu menjadi pendakwah yang berkualitas dan menguasai ilmu agama. Kegiatan ini pun dinilainya mampu membantu mewujudkan target tersebut.

Selain mendapatkan materi seputar penyusunan konten digital, para santri juga mendapatkan materi tentang pengelolaan data pribadi, komunikasi untuk membangun ketahanan mental, serta strategi membuat konten positif di media digital. Topik-topik ini dirasa penting karena era digital memberikan tantangan ekstra mengenai kerahasiaan data pribadi. Pengguna digital saat ini rentang menghadapi tekanan cyberbullying dan doxing atau penyebaran identitas pribadi yang berpotensi mengganggu kesehatan mental.